Kurikulum merupakan salah satu pondasi dalam pendidikan, karena didalam kurikulum berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik. Pembentukan kurikulum harus disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan. Kita harus menargetkan perubahan perilaku yang baik pada peserta didik sebagai tujuan perbaikan kurikulum pendidikan nasional yang dilakukan.
Sejak tahun 1947 kurikulum Indonesia telah sembilan kali berganti. Yaitu pada tahun 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, dan terakhir yang kita kenal dengan Kurikulum 2013.
Dari semua konsep tersebut, menurut saya Kurikulum 2013 inilah yang terbaik. Kenapa? Karena kurikulum ini meletakkan paradigma Succesfull Inteligent ( SI ) yang tujuannya mengubah paradigma kecerdasan manusia, dari konsep konvensional yang mendewasakan kemampuan akademik kearah pentingnya pada ukuran kecerdasan peserta didik.
Dan kurikulum 2013 ini paling canggih. Dalam kurikulum 2013 ini tidak saja menjadikan anak pintar. Tapi lebih ditekankan pembentukan akhlak dan sikap. Isi materi pelajaran yang diajarkan di sekolah mengembangkan pendidikan emosional atau soft skill baru lanjutkan pengembangan hard skill (pekerja yang baik).Dalam pendidikaan karakter harus mengunggulkan kecerdasan emosional (EQ) ada pada 80% berkontribusinya, baru sisanya 20 pada keberhasilan seorang di dunia kerja (hard skill).
Dalam soft skill lebih focus pada rancang bangunan emosional yang identik dengan esensi penanaman iman, ketakwaan, sikap dan budi pekerti pada siswa. Selain itu, ditanamkan kearifan lokal yakni budaya yang melekat dan asli ditengah masyarakat.
Di tahun 1964 dikembangkan rencana pendidikan yang ditekankan pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan pendidikan moral. Salah satu latarbelakang dikembangkannya rencana pendidikan ini adalah munculnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan yang bukan sekedar pengajaran. Pengajaran dianggap belum mengakomodasi “otak kanan” seperti penanaman sikap dan moral. Rencana pendidikan ini dikenal dengan kurikulum 1964.
kurikulum 1964 ini mirip dengan kurikulum 2013. Karena sama-sama meletakkan pada daya cita rasa, karsa dan karya serta pendidikan moral. Pada saat ini, dikenal dengan penanaman pengajaran emosional yang bersumberkan pada esensi nilai dasar agama dan bersumber kepada values and attitudes yang identik dengan budaya/kearifan lokal.